[^^]SALAM DOA, TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA [^^]

Hajjah Samira, Mimpi yang Jadi Kenyataan

Bagi seorang wanita biasa yang tinggal di bekas negara komunis, pergi haji rasanya seperti mimpi yang tak akan pernah terwujud

Hidayatullah.com--Azerbaijan adalah sebuah tanah kuno yang terletak di persimpangan antara Eropa dan Asia Tengah. Wilayah itu juga disebut-sebut sebagai tempat di mana Taman Surga berada.

Beraneka kebudayaan dan peradaban telah bertemu selama ribuan tahun di Azerbaijan. Negara itu juga salah satu wilayah yang pertama kali memeluk Islam ketika pasukan Arab menyebarkan agama mereka pada abad ketujuh.

Namun, ketika Azerbaijan jatuh ke tangan Uni Sovyet pada tahun 1920, atheisme menjadi kebijakan negara. Banyak pemimpin Muslim yang diasingkan atau dibunuh, masjid-masjid ditutup atau bahkan dihancurkan.

Ketika negara itu memperoleh kembali kemerdekaannya pada tahun 1991, penduduknya mencari jalan kembali kepada kepercayaan dan warisan budaya mereka, untuk mengisi kevakuman beragama selama komunis berkuasa.

Sejak Uni Sovyet runtuh, Islam di Azerbaijan bangkit kembali. Ratusan masjid baru dibangun, masjid-masjid lama diperbaiki. Sekolah-sekolah agama dibuka.

Bagi kebanyakan orang muda seperti Samira, ketertarikan pada Islam sekarang kembali muncul, bahkan lebih kuat dari sebelumnya.

Salamova Samira, wanita berusia 31 tahun dan ibu dari dua anak, adalah bagian dari 95% orang Azerbaijan yang mengaku beragama Islam. Mungkin lebih tepatnya, ia adalah satu dari 5% Muslim yang menjalankan ajaran agamanya.

"Saya mulai shalat sejak usia 12 tahun. Ketika itu hanya nenek buyut saya yang shalat di keluarga kami, usianya 115 tahun. Ia juga membaca Al-Qur'an," kata Samira bercerita.

"Ketika masih sekolah, saya juga belajar membaca Al-Qur'an. Ketika itu keadaannya sulit, karena banyak orang melihat Islam sebagai sesuatu yang buruk, tidak seperti sekarang,"

Generasi yang lebih tua dari Samira, seperti ibunya, menjalani hidup mereka tanpa melaksanakan kewajiban yang paling penting dalam agama Islam. Sayangnya kebanyakan di antara mereka merasa tidak perlu untuk mulai melaksanakan shalat sejak saat ini.

Tahun ini Samira ikut menunaikan ibadah haji.

Samira akan berangkat haji dari Baku, ibukota negaranya, menuju Makkah. Namun baginya, perjalanan untuk bisa berangkat haji dihiasi dengan sakit dan kepayahan.

"Saya dulu shalat sampai usia 17 tahun. Kemudian saya menikah dan berhenti shalat. Memiliki keluarga dan anak, rasanya sibuk tak punya waktu."

"Suami saya juga Muslim. Dia tahunya saya melakukan shalat dengan teratur. Padahal saya tidak bisa melakukannya. Saya punya dua putri, usianya 11 dan 13 tahun," katanya menjelaskan.

Hubungan dengan suaminya kemudian memburuk, setelah lima tahun menikah mereka bercerai.

"Seperti kata pepatah, ketika dunia membuatmu bertekuk lutut, berarti kamu berada dalam posisi yang sempurna untuk memohon," katanya.

Menunaikan ibadah haji bagi Samira seperti mimpi yang mustahil terwujud.

Meskipun ia bisa hidup layak dari pendapatan sebagai seorang manajer urusan rumah tangga di sebuah hotel, dirinya menyadari butuh waktu tahunan menabung agar bisa pergi haji.

"Pergi haji adalah mimpi saya. Tapi dengan gaji yang saya miliki, hal itu tidak mungkin. Saya selalu berpikir, perlu sebuah keajaiban agar saya bisa berangkat," katanya.

Namun, yang namanya rezeki sudah ditakdirkan. Seorang kawan ibunya menawari untuk membiayai ongkos haji.

"Saya tidak bisa menggambarkan perasaan saya. Rasanya takut, tapi pada saat yang sama saya juga gembira," kata Samira.

"Setelah menunaikan haji, Anda dituntut menjadi lebih baik. Sebelum haji, Anda bisa melakukan kesalahan, tapi setelah haji, Anda harus berhati-hati dalam mengambil setiap keputusan."

"Setiap orang melakukan kesalahan, melakukan dosa dan berbohong. Setelah haji, Anda seharusnya tidak kembali pada kebiasaan lama. Pergi haji adalah perkara yang mudah, tapi setelah itu, Anda seperti terlahir kembali, menjadi bersih dan tak berdosa."

"Dan Anda harus menjaga diri agar tetap bersih. Itu sangat berat. Itu sebabnya mengapa saya takut. Tapi saya akan tetap pergi, dan ketika kembali saya berharap bisa mewujudkannya (menjadi lebih baik)." [di/ajr/www.hidayatullah.com]

0 comments:

free counters

Download youtube Video
Software islami ensiklopedi hadits kitab 9 imam berisi kumpulan hadits dan terjemah

Pengujung

  • http://katakatamutiara.com/

  © Blogger templates Palm by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP